Sijunjung, Sumatera Barat | Hari Palang Merah Indonesia (PMI) ke-80 yang diperingati setiap 17 September, menjadi momentum penting bagi Kapolres Sijunjung, AKBP William Harbensyah, S.I.K., M.H. untuk menyuarakan kembali arti kemanusiaan. Bagi perwira menengah Polri ini, polisi bukan hanya penjaga hukum, tetapi juga bagian dari denyut nadi sosial yang selalu hadir di tengah rakyat.
Di hadapan jajarannya, AKBP William menyampaikan penghargaan mendalam kepada PMI. Baginya, kehadiran PMI adalah teladan yang nyata tentang pengabdian tanpa batas.
“Atas nama keluarga besar Polres Sijunjung, kami menyampaikan terima kasih dan apresiasi setinggi-tingginya kepada PMI. Dedikasi PMI dalam menolong sesama adalah inspirasi besar bagi kami di kepolisian. Polri dan PMI akan terus bersinergi dalam setiap langkah kemanusiaan,” ujarnya dengan penuh keyakinan.
Sinergi yang Sudah Teruji
Ucapan Kapolres itu tidak lahir dari ruang kosong. Kolaborasi Polres Sijunjung dan PMI selama ini sudah dirasakan masyarakat secara nyata. Saat bencana banjir melanda beberapa nagari di Kabupaten Sijunjung beberapa waktu lalu, misalnya, tim Polres bersama PMI bahu-membahu mengevakuasi warga. Polisi turun ke sungai menjemput korban, sementara PMI menyiapkan pertolongan pertama dan logistik di posko darurat.
“Kalau tidak ada polisi dan PMI waktu itu, entah bagaimana nasib kami. Air datang begitu cepat. Untung ada yang mengevakuasi dan membantu kami,” kenang Ramlis (52), warga yang rumahnya sempat terendam banjir.
Sinergi itu juga tampak dalam kegiatan sosial sehari-hari. Personel Polres rutin mendonorkan darah bersama PMI, membantu ketersediaan stok darah di RSUD Sijunjung. “Kadang ada keluarga pasien yang mendadak butuh darah. Di situlah kita merasa kehadiran polisi sangat membantu. Tidak hanya mengamankan jalan, tapi juga menyelamatkan nyawa,” tutur Yuliana, salah satu relawan PMI setempat.
Polisi yang Lebih Humanis
Bagi AKBP William Harbensyah, wajah Polri yang humanis harus terus ditunjukkan. Ia ingin masyarakat melihat polisi sebagai sahabat, bukan sekadar aparat.
“Kami ingin Polri hadir dalam suka maupun duka masyarakat. Sama seperti PMI yang tidak pernah lelah menolong, Polri juga harus ada di setiap keadaan, entah itu bencana, masalah kesehatan, atau sekadar kebutuhan sosial sederhana,” ungkapnya.
Komitmen itu, menurutnya, adalah bentuk implementasi Polri Presisi di level paling dekat dengan masyarakat. Tidak cukup hanya menjaga keamanan, polisi juga harus hadir dalam ruang-ruang kemanusiaan yang nyata.
Harapan di Hari PMI
Bagi masyarakat Sijunjung, pesan Kapolres di Hari PMI memberi semangat tersendiri. Mereka berharap sinergi Polri dan PMI bisa terus diperkuat. “Kalau polisi dan PMI bersatu, masyarakat pasti merasa lebih aman. Ada rasa percaya bahwa apapun yang terjadi, ada yang siap membantu,” ujar Irma (37), seorang guru SD di Kecamatan Lubuk Tarok.
Ketua PMI Kabupaten Sijunjung pun menyambut baik apresiasi Kapolres. Menurutnya, dukungan dari kepolisian menjadi energi tambahan bagi para relawan. “Kami di PMI bekerja dengan hati. Dukungan Kapolres dan jajaran Polres Sijunjung membuat kami merasa tidak sendirian. Ini bukti bahwa kemanusiaan bisa menyatukan siapa pun,” katanya.
Pesan Penutup Kapolres
Menutup peringatannya, AKBP William menegaskan bahwa Hari PMI bukan sekadar perayaan, tetapi momentum refleksi untuk semua pihak.
“Selamat Hari PMI. Semoga semangat kemanusiaan terus hidup di hati kita semua. Mari kita jaga sinergi ini agar masyarakat Sijunjung semakin kuat, peduli, dan humanis,” pungkasnya.
Ucapan itu sekaligus meneguhkan sosoknya sebagai Kapolres yang tidak hanya memimpin dengan instruksi, tetapi juga dengan empati. Dengan semangat PMI, AKBP William Harbensyah menegaskan komitmen bahwa Polri harus selalu berdiri berdampingan dengan masyarakat, menjaga kemanusiaan tetap hidup di tengah tantangan zaman.
TIM
0 Komentar